Tuesday, August 16, 2011

Mencegah Halitosis selama Berpuasa Ramadhan



Klinik Sehat Ramadhan dr. Genis Ginanjar Wahyu

Halitosis, si bau mulut, itu sungguh mengganggu, terutama pada saat berpuasa Ramadhan. Bau mulut membatasi interaksi dan menurunkan rasa percaya diri pengidapnya. Alhasil, bagi mereka yang setiap hari berinteraksi dan berkomunikasi secara intensif, seperti para dokter, teller bank, psikolog, dan sebagainya sangat terganggu dengan kehadiran si bau mulut ini.

Dari mana asalnya si bau mulut ini?

Rongga mulut, kontributor utama bau mulut
Bau mulut disinyalir menjadi
alasan ketiga orang berkunjung ke dokter gigi, selain keluhan gigi berlubang dan penyakit periodontal (jaringan sekitar gigi dan gusi). Sumber utama (85-90%) bau mulut berasal dari dalam rongga mulut, yang berkaitan dengan konsumsi bawang putih, keju, ikan, daging, merokok, alkohol juga masalah obesitas.
Bagian belakang lidah diduga sebagai kontributor utama bau yang dihasilkan rongga mulut. Di sini, ratusan jenis bakteri anaerob penghasil bau tinggal dan beraktifitas. Bakteri inilah yang akan mengurai sisa makanan yang tertinggal di dalam lidah, dan memproduksi senyawa kimia berbau tak sedap, seperti indole, skatole, polyamine, dan senyawa sulfur yang mudah menguap (volatile sulfur compounds, VSCs), seperti hydrogen sulfide, methyl mercaptan, Allyl methyl sulfide, dan dimethyl sulfide.
Selain bagian belakang lidah, beberapa penyakit di gusi dan jaringan periodontal juga patut dicurigai sebagai sumber keluhan napas tak sedap ini. Gusi berdarah atau bernanah (abses) menimbulkan bau. Karena itu sangat disarankan untuk segera mengobati penyakit-penyakit ini.

Bau Mulut dari Hidung
Hidung yang tak sehat pun bisa menimbulkan bau tak sedap di mulut. Meka yang memiliki riwayat penyakit radang rongga sinus (sinusitis), kerap mengeluhkan bau busuk di mulut dan hidungnya. Sinusitis yang tak diobati segera dapat menimbulkan gangguan kesehatan serius, diantaranya nyeri kepala menetap dan bau mulut.
Pada anak-anak dan balita, waspadai juga kemungkinan adanya benda asing yang masuk ke dalam rongga hidung, dan menimbulkan bau mulut. Mereka gemar memasukkan manik-manik ke hidungnnya. Jika terlalu besar, manik-manik ini akan sulit dikeluarkan dan menjadi sumber infeksi di dalam hidung yang menimbulkan bau.

Sumber bau mulut dari amandel
Tonsil, atau masyarakat sering menyebutnya amandel, seringkali terinfeksi dan membengkak. Amandel yang membengkak dan tak segera diobati menjadi tempat bersarangnya bakteri dan penumpukan sisa makanan. Amandel yang besar dan terinfeksi terlihat seperi bakso bulat berwarna kemerahan yang terletak di kiri dan kanan bagian atas pangkal lidah, dengan bintik-bintik putih menyerupai sariawan (detritus).
Biasanya penyakit amandel lebih banyak dijumpai pada anak-anak, meski tak jarang pula orang dewasa yang mengeluhkannya. Amandel yang terinfeksi dan membengkak menimbulkan bau mulut tak sedap.

Bau mulut, pertanda penyakit sistemik
Selain masalah lokal di rongga mulut, bau mulut bisa menjadi penanda adanya penyakit sistemik yang berat, seperti:
1. Penyakit Liver (hati) kronis
2. Infesksi saluran napas bagian bawah, misal bronkhitis, emfiema (kumpulan nanah di paru-paru) dan sebagainya
3. Infeksi dan Gagal Ginjal
4. Penyakit-penyakit kanker
5. Kencing manis (Diabetes mellitus) dan lain sebagainya.

Bau mulut ketika Berpuasa
Ketika berpuasa, rongga mulut akan lebih kering karena produksi air liur menurun disebabkan asupan makanan yang terbatas. Perlu diketahui, air liur (saliva) sangat dibutuhkan sebagai penjaga kelembaban rongga mulut, membantu pencernaan makanan, juga memiliki efek anti bakteri karena mengandung lisozym.
Pernurunan produksi air liur selama berpuasa, menyebabkan lidah dan organ-organ lain di rongga mulut cenderung kering. Kondisi ini memudahkan bakteri anaerob untuk berkembang biak lebih cepat. Mereka aktif menngurai sisa-sisa makanan setelah sahur, yang menimbulkan bau mulut tak sedap.

Kiat mencegah bau mulut ketika berpuasa
Meski sangat menggangu, bau mulut ketika berpuasa bisa dicegah dengan beragam cara, diantaranya:
1. Hindari konsumsi makanan atau zat yang dapat menimbulkan bau mulut, seperti bawang putih dan keju. Sebisa mungkin hindari merokok saat sahur dan berbuka puasa
2. Biasakan menyikat gigi selepas sahur,setelah berbuka juga sebelum tidur
3. Gunakan penyikat lidah, untuk membersihkan sisa makananan di pangkal lidah
4. Jika perlu, gunakan pencuci mulut "mouth wash" selepas menyikat gigi
5. Jangan tunda berkunjung ke dokter gigi, apabila ANda memiliki gangguan di rongga mulut, atau berkonsultasilah dengan dokter umum/ spesialis penyakit dalam bila Anda memiliki penyakit sistemik yang berat.

Selamat menunaikan ibadah puasa dengan aroma mulut yang lebih segar dan sehat, Sahabatku!

11 Agustus 2010
Ramadhan hari pertama di Klinik AQMA plered,
dr. Genis Ginanjar Wahyu
Kader Kesehatan Partai Keadilan Sejahtera dan Penulis Kesehatan Populer di berbagai media cetak nasional


source : http://tipscantik.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment