Friday, October 21, 2011

Apakah Pelarian Saja?
Oleh : Diska Amanda


“Tika balikin buku gue!” Vita mencoba merebuat buku diary kesayangannya itu dari tangan sahabatnya.
“Gue kasih asal lu bilang sama gue, siapa cowo yang lagi lu suka sekarang?” Tika mengajukan syarat.
“Tikaaaaa, please deh jangan yang aneh-aneh. Siapa coba yang lagi fall in love?” Vita meyakinkan
“Ga percaya, boong! Gue tau lu lagi boong. Udah berapa lama sih gue kenal sama lu?” Tika menyembunyikan buku itu  di balik punggungnya sambil terus menghalang-halangi Vita. Tak lama, dari arah kantin datanglah Keisha, Rini, dan Astri yang selanjutnya membuat suasana semakin riuh. Mereka yang baru datang langsung membantu Tika mengerjai Vita. Buku berpindah dari tangan ke tangan. Pertama dari Tika ke Keisha, lalu dari Keisha ke Rini , dan dari Rini ke Astri.
“Bukunya jangan dikasih dulu, Ci!” Keisha berteriak.
“Iya, slow! Gue amankan” kata Astri santai.
“Nih gue mau tanya. Lu jujur deh. Akhir-akhir ini emang gue ngerasa kalo lu tu rada aneh, suka senyum-senyum sendiri gitu , trus kadang-kadang murung nggak jelas. Pasti ada sesuatu. Cerita deh!” ungkap Keisha panjang lebar.
“Lu harus cerita atau kita baca buku diary lu ini? Pilih mana?” tambah Rini. Sahabat-sahabat Vita tidak memberikannya kesempatan sama sekali untuk diam. Jadi dengan terpaksa ia harus menceritakan semuanya.
“Gue emang lagi sayang sama cowok” kata Vita pelan.
“Nah tuhkan ngaku juga akhirnya.. coba dari tadi ngakunya, nggak pake acara rebutan buku diary segala kayak anak kecil” Tika tertawa lebar.
“Boleh gue tebak orangnya?” Tanya Astri bersemangat.
“Ah sok taunya Aci kumat deh. Emang lu tau, Ci?” Tika menyikut perut Astri.
“Gini-gini gue pernah bertapa di Gunung Gede Pangrango”
“Lah trus apa hubungannya?”
“Nggak ada sih hehehe.. Eh mau nebak nih gue!”
“Siapa?” Tanya Rini penasaran
“F -A (fa) N (fan) D -I (di) dibaca?”
“FANDI” mereka berempat serempak.
“Ssssstttttt kalian bisa nggak sih nggak pake teriak-teriak ngomongnya?” ungkap Vita kesal.
“Oh iya lupa, maaf yah Vita sayang. Tenang, nggak akan ada yang denger. Orang lagi sepi begini.” kata Rini menenangkan.
“Ah tetep aja. Kalo sampe ada yang denger. Gue marah sama kalian” wajah Vita masih manyun.

 -bersambung-

No comments:

Post a Comment