Friday, October 28, 2011

Pemecahan Masalah


"Penyelesaian atau pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan-keterampilan rutin atau dasar. Proses ini terjadi jika suatu organisme atau sistem kecerdasan buatan tidak mengetahui bagaimana untuk bergerak dari suatu kondisi awal menuju kondisi yang dituju."

Tiap orang punya masalah yang berbeda-beda, begitu juga dengan  solusi yang dibutuhkan dan dihasilkan. Biasanya orang yang terkena masalah ini membutuhkan seorang pendengar atau semacam motivator sebagai pihak yang memberikan ide-ide atau gagasan yang bisa menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru. Kita sebagai remaja atau bisa disebut "anak kecil yang beranjak dewasa" masih tergolong ke kelompok orang yang sering mempunyai masalah. Jenis masalah yang mendominasi tersebut biasanya tentang pergaulan, entah itu pergaulan antar teman sebaya atau pergaulan dengan teman yang lebih tua atau senior serta pergaulan dengan juniornya.

Jika kita dimintai pendapat tentang suatu permasalahan yang melibatkan 2 kubu, antara yang pro dan kontra. janganlah langsung mengambil kesimpulan tentang mana yang salah atau yang benar, ketika kita baru mendengarkan cerita dari satu pihak. Dengarkanlah kedua pihak terlebih dahulu dan usahakan jangan menilai mana yang salah dan mana yang benar. Sebisa mungkin hindari kata-kata antara salah dan benar. Karena itu hanya akan memojokkan satu pihak. Itu tidak akan menguntungkan diri kita sama sekali. 

Jika suasana memanas. Janganlah menjadi bara api. Jadilah air yang mendinginkan. Karena api tidak akan padam jika dilawan dengan api. sebagai pendengar dari salah satu kubu, kita beresiko untuk di persalahkan oleh kubu lain. Maka siapkanlah mental dan strategi untuk menghadapi cercaan yang di lontarkan oleh kubu lawan atau gunakan strategi diam seperti yang pepatah katakan "diam itu emas" meskipun tidak selamanya diam itu emas. Terkadang kita harus bersikap aktif dalam menyikapi suatu masalah untuk membela harga diri kita dan membela prinsip serta pendapat kita. Usahakanlah berbicara ketika kita merasa benar, namun sertakan juga alasan serta bukti yang logis. Pilihlah waktu yang tepat, misalnya ketika kedua pihak dalam keadaan yang tenang dan dengan kepala dingin.

Sebagai remaja kita juga tidak luput dari rasa solidaritas antar teman, yang biasanya berujung pada sebuah pemihakan. Pemihakan ini berakibat kepada kecenderungan kita dalam membela orang yang "dekat" dengan kita. Bijaksanalah dalam menyelesaikan sebuah masalah. Dengan sebuah "pemihakan" maka masalah tidak akan pernah bisa diselesaikan dengan baik. Karena pemihakan tersebut melibatkan perasaan yang emotional bukan pemikiran yang rasional. Gunakan pemikiran yang rational, bukan perasaan yang emotional.



*note : Sekian saja solusi solusi pemecahan masalah dari saya. Semoga bermanfaat.
Saya tulis berdasarkan riset dan kejadian-kejadian yang berkembang dikalangan remaja dewasa ini. Saya mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Terimakasih atas perhatiannya.

No comments:

Post a Comment